|
aku cemburu.
nafasnya tersengal,
debar jantungnya tak beraturan,
keringat mengucur karena siksaan,
dan….
dia terpejam, dia mati!
dia di usung dan di tahlili,
ya Allah, sebentar lagi dia akan bertemu dengan-Mu
dan..
aku cemburu………
Ars.19.Feb.04.Office
**
akan kutendang mendung
sesaat aku terbang diantara bintang harapanbersama,
aku dan kau bersenandung lagu cinta disana
mesra...
engkau bersiul merdu dangan segenap rasa
ketika,
tiba-tiba ada mendung petang menghampiri cinta buta
gelap
gulita...
ku ingin lari menendang mendung
aku ingin mencari matahari untuk menghapus mendung
aku ingin terbang diatas mendung
diantara mega,
bintang dan rembulan
ku ingin....
aku akan tendang mendung..
aku akan lahab mendung..
aku akan ...
akan dan akan..akan!
Tuhan, akan..
akankah aku mampu menendang mendung..
melahapnya
dan ...
akankah aku dapati matahari lagi..
mendung...
matahari didalam mendung..
bingung...
akan kutendang mendung
Ars’June-7-04/HK-Office
**
jahat
dia jahat!
dia mencumbuiku dengan kejahatan
dia merayuku dengan kejahatan
dia menidurkanku dengan kejahatan
jahat!
jahat!
dia jahat!
Ilove You jahat.
Ars, 8-Jun-04.6.12PM.HK
**
sebuah peristiwa di hotel yamato**
gemuruh…
riuh… suara pemuda surabaya,
mereka berdesak!
berteriak!
“turunkan bendera merah putih biru itu”
“turunkan!!”
desingan peluru dan tebasan pedang tak pernah dihiaraukan
tak pernah dipermasalahkan
kepada bangsa Indonesia semua itu dipersembahkan
kepada negara dan seluruh pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia, semua itu diberikan!
meski darah menetes,
merembes,
mengalir dan membasahi tiang bendera..
disana!
di halaman hotel yamato, tak seorangpun arek-arek surabaya putus asa,
“berikan sang merah putih itu kepadaku!”
“atau…”
“biarkan aku merobek warna biru yang mengotori bendera pusakaku!”
tiada gentar dan gemetar, para pemuda memanjat,
menaiki tiang,
jatuh bangun oleh karena terkena tembakan,
tiada gentar!
hingga…
robeklah bendera belanda disaat itu..
dan….
berkibarlah benderaku,
lambang kesucian niat para anak bangsamu,
siapa berani menurunkan kau~
pasti, serentak rakyatmu membela
**hk.3-08-2004
rasa gelegak suara hatinya bak petir yang mencabik-cabik langit, gemuruh dan menyengat seluruh isi perut bumi...
tuhan telah mengirimkan bisiksan kasih melalui air
hujan yang menerobos di antara desingan peluru alam itu dengan"rasa" lemah,
lemah tiada daya
lemah tiada upaya untuk menahan lajunya angin yang menderu,
topan yang mengangkan,
dan petir yang mencakar
Ida,28-Jan'04/office
-----------
jerit jepit
darahku menitik pelan ketika kulihat lampu di langit mulai padam,....
ada yang bergetar di dalam daging merahku,
ada jerit jepit di antara balung-balung ragaku
ada sepenggal tanya yang mencelat dari antara mereka,
"tuhan, akankah aku masih bisa bangun esok pagi?"
29,Jan'04.Ida/office
--------------
mucikari bangsaku!
seonggok daging yang bau,
ia menyengat dan meracuni
mereka sedang berlenggak-lenggok di catwalk,
mereka sedang berebut kamera dan lensa,
rumahku terguncang!,
seakan hendak rubuh ketika kulihat dasi-dasi mereka tertiup angin yang basah,
angin yang panas, yang ganas!
rindu yang menderu..... cinta yang tanpa mata,
negri ini bak sebuah kota hantu yang dingin seram mencekam...
rimbun tiada terang!,
oleh karena tebaran racun para mucikari bangsa yang komplang,.....
29-Jan'04,Ida/Office
|